Wilo de ostarika membuat tradisi menelan ludah. tradisi yang sangat memilukan,ludah yang berwarna ijo
sebelum ditelen diberi misis seremoni.di anjurkan yang belum terbiasa sebaik
memberikan persembahan berupa topi pewegaskin kepada ketua adat atau eang wilo de ostarika
no marimar porno anti agne. adat istiadat disana meminta agar
setiap PKL (pecinta karmo lizoaelektrikurikulum) dikeplak menggunakan kresek bergaya
cardinal, setiap bayi berumur 2tahun diwajibkan
berkumur dengan listerin, jika tidak bisa berkumur,maka bayi tersebut dikenakan wajib pajak dan dianggap bayi sakral,setiap wanita harus bisa membeli
kozui slimingsut sebagai penghasilan daerah,prinsip disana adalah ''no women not
yet''.
Kamis, 21 Juni 2012
"Restoran Wir Wir Wir #2"
Akibat ketulusan hati wilo, ia tidak memecat karmo, walaupun karmo sering membuat alam
bawah sadar wilo menggelegar. Karmo sudah bekerja selama ratusan
tahun,sampai umbele niengen, untune burasen kaye karmo,tapi nek karmo kaos kutange sing burasen. berkat ketulusan hati wilo, ia gelem nukokna taro maring karmo. karmo pun merasa terharu. ia membalas dengan ciuman mesra
dipantat wilo yang memiliki bisul werna werni. ''wah ambunya lentera'' kata karmo, wilo pun hanya bisa menganggukkan
engkelnya, ''moo ko aje ndopok li mo, wong silite nyong be bar nggo
nglolohi piyikan dara,masa jere ambu lentera.jal tak ambung,ih ye'' ucap kata-kata terakhir dari wilo pemilik restoran "WIR WIR WIR"
Langganan:
Postingan (Atom)